Pakailah Etika saat Batuk untuk Mencegah Penyebaran Virus

Mencuatnya kasus penyebaran Covid-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO mau tidak mau, suka maupun tidak suka, masyarakat harus mengubah perilaku hidup ke arah kebiasaan baru yang lebih sehat. Budaya cuci tangan di masyarakat Indonesia tergolong rendah, selain masalah cuci tangan dengan benar, sebagian masyarakat masih belum membudayakan etika saat batuk dan bersin. Hal ini sangat mempengaruhi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19


Kunjungi Syafana untuk Pembelian Paket New Normal : Hanya Rp. 99.000,-



Apa saja kebiasaan buruk saat batuk yang membudaya di masyarakat ?

Banyak masyarakat belum memahami etika batuk dg baik dan benar. Hal yang masih dianggap sepele yang sering kita jumpai diantaranya masih banyaknya penderita batuk yang menutup mulut dengan telapak tangan saat bersin atau batuk. Padahal kita tahu bahwa telapak tangan yang digunakan untuk menutup bersin atau batuk dapat menjadi media yang baik bagi penyebaran kuman penyakit tak terkecuali penyebaran virus corona.

Kebiasaan-kebiasaan buruk lain yang masih membudaya dalam masyarakat :

  1. Menutup mulut dengan telapak tangan saat batuk atau bahkan banyak yang tidak menutup hidung
  2. Tidak mencuci tangan setelah menutup mulut saat batuk, tangan yang telah terkontaminasi oleh kuman penyakit ini dapat menyebar melalui makanan (yang dipegang), melalui aktivitas berjabatan tangan maupun bentuk kontak fisik lainnya.
  3. Membuang ludah batuk di sembarangan tempat. Kuman penyakit dalam ludah bisa tahan berjam-jam dan bisa menularkan penyakit ke sekitar.
  4. Membuang tissu bekas pakai penutup batuk atau bersin di sembarang tempat.

Upaya pengendalian infeksi melalui perubahan perilaku saat batuk atau bersin.

Manajemen pengelolaan pencegahan infeksi ini menjadi perhatian serius pemerintah. Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 tahun 2017 telah diatur Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan yang didalamnya terdapat upaya-upaya pencegahan penularan penyakit dalam kategori TBC yang kita bahas disini. Penyadaran dan edukasi mengenai pentingnya etika batuk dan bersin ini menjadi salah satu intervensi perilaku yang sangat penting dalam menekan tingginya angka penularan virus corona, TB dan ISPA yang ada di Indonesia.

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting dalam kaitannya melindungi pasien, pengunjung rumah sakit ketika di rumah sakit, maupun melindungi masyarakat di kehidupan sehari-hari ketika terlibat kontak di rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya.

Melalui intervensi perilaku diharapkan dapat meningkatkan pemahaman yang komprehensif tentang tentang etika batuk dan resiko penularan virus baik melalui udara maupun melalui tangan. Tujuan akhir yang diharapkan dari perubahan perilaku ini adalah menurunnya angka penyebaran penyakit yang muara akhirnya dapat menekan penyebaran TBC di Indonesia. Di masa pandemi ini, etika saat batuk atau bersin menjadi perilaku sehat yang sangat dibutuhkan guna mencegah penyebaran virus corona.

Mengapa etika batuk menjadi sangat penting?

Etika Batuk adalah tata cara batuk yang benar dengan menggunakan tissue, atau lengan baju agar bakteri tidak menyebar dan menular ke orang lain. Tujuan dari pembiasaan etika batuk ini adalah untuk mencegah penularan penyakit melalui udara bebas (droplet). Tujuan substansial dari penerapan etika batuk ini adalah untuk melindungi orang-orang di sekitar penderita dari kuman yang berpotensi tertular kuman penyakit.

Bagaimana etika batuk yang benar?

  1. Tutup hidung dan mulut menggunakan tissu, sapu tangan atau lengan baju bagian dalam
  2. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke tempat sampah
  3. Cuci tangan menggunakan air bersih atau cairan cuci tangan berbasis alkohol
  4. Gunakan masker.

Sosialisasikan Etika batuk melalui poster, mudah, efektif dan hemat. Dapatkan produk poster etika batuk melalui link berikut :

  1. Poster Etika Batuk di tokopedia
  2. Poster Etika Batuk di Shopee

Bagaimana cara mengenakan masker dengan benar?

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Pastikan tangan anda bersih saat memegang masker
  • Cari sisi luar masker, umumnya masker terdiri dua warna hijau dan putih. Sisi luar masker adalah sisi yang berwarna. Sisi putih berada di dalam dan sisi putih inilah yang menempel langsung dengan kulit anda.
  • Sisi kawat masker adalah sisi yang menempel pada hidung anda. Jika anda menggunakan masker dengan tali, posisikan kawat hidung dengan menggunakan jari. Setelah masker menggantung, tarik dan kencangkan tali pengikat. Pastikan sisi bagian bawah masker mampu menutup mulut sampai ke dagu anda.
  • Untuk lebih merapatkan masker dengan hidung anda, cubit sisi kawat pada masker sehingga masker lebih rapat dan mampu melindungi anda dari kuman-kuman penyakit yang terbawa oleh udara.
  • Jangan membalik-balik masker
  • Efektifitas pemakaian masker hanya selama 3-4 jam atau maksimal 1 hari. Setelah itu Anda harus menggantinya dengan yang baru.

Dengan etika saat batuk dan bersin berarti kita telah turut menyelamatkan diri dan orang lain dari resiko penularan penyakit. Dan itu berarti pula kita telah turut berpartisipasi dalam menekan laju penyebaran virus corona di lingkungan kita.

Follow us on social media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *