Amlodipine
Amlodipine adalah obat hipertensi yang tergolong dalam antagonis kalsium. Antagonis kalsium dimaksudkan untuk menghambat masuknya ion Ca ke dalam sel. Ion Ca harus dihambat karena apabila kadar ion Ca dalam sel meningkat, dapat merangsang kontraksi otot polos sehingga meningkatkan beban jantung. Maka dari itu dibutuhkan antagonis kalsium untuk menghambat masuknya ion Ca dalam sel, sehingga kontraksi otot polos atau otot di jantung dapat dihambat.
Nama Dagang :
A – B Vask, Actapin Amcor, Amidixal, Amlodipine Besylate Soho, Amlodipine OGB Medikon, Amlodipine (Pharma lab), Amlodipine (Hexapharm Jaya), Calsivas, Caduet, Cardicap, Cardisan, Cardivask, Comdipin, Divask, Dovask, Ethivask, Exforge, Fulopin, Gracivask, Gravask, Hexavask, Intervask, Lodipas, Lopiten, Lovask, Norvask, Opivask, Provask, Sandovask, Simvask, Selescardio, Stamotens, Tensivask, Zenicardo, Zevask kapl.
Indikasi :
Pengobatan pertama hipertensi dan dapat digunakan sebagai satu – satunya agen untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian besar pasien. Pasien yang tidak cukup ditangani dengan satu agen antihipertensi dapat dikombinasikan dengan obat antihipertensi golongan lain. Amlodipin juga diindikasikan sebagai obat anti angina. Sebagai obat hipertensi amlodipin dapat mengontrol dan menurunkan tekanan darah yang artinya juga mengurangi resiko terjadinya serangan stroke.
Dosis :
- Dosis awal yang biasa digunakan adalah 5 mg sekali sehari, dosis tersebut dapat ditingkatkan maksimal 10 mg sekali sehari, tergantung kepada respon dan tingkat keparahan.
- Pasien yang sudah lanjut usia dan pasien dengan gangguan hati dosis awal yang digunakan adalah 2,5 mg sekali sehari dan dosis ini dapat dikombinasi dengan antihipertensi lain.
- Untuk anak – anak : tidak ada pengalaman jika amlodipine diberikan pada anak – anak.
- Dosis maksimum adalah 10 mg per hari
Kontraindikasi :
Amlodipine dikontraindikasikan pada pasien yang hipersensitif terhadap dihydropyridin
Interaksi obat :
- Amlodipine aman digunakan bersama diuretik thiazide, alpha bloker, beta bloker, angiotensin – converting enzyme inhibitor, long acting nitrat sub lingual nitroglycerine, non steroidal anti-inflammatory drug, antibiotik, dan obat oral hipoglikemik
- Penggunaan amlodipine dengan digoxin tidak merubah level serum digoxin atau digoxin renal clearance pada normal
Efek Samping :
Sering dilaporkan efek samping dari amlodipine meliputi:
- Edema (bengkak)
- Sulit atau sesak napas
- Pusing
- Jantung berdebar
- kemerahan pada wajah, leher, lengan, dan kadang-kadang, dada bagian atas
- gusi berdarah
- darah dalam urin atau tinja
- berkeringat dingin
- mati rasa dan kesemutan pada wajah, jari, atau kaki
- nyeri pada lengan, kaki, atau punggung bawah, terutama nyeri di betis atau tumit
Untuk lebih jelasnya lihat https://www.drugs.com/sfx/amlodipine-side-effects.html
Beberapa efek samping yang dapat terjadi dengan amlodipine mungkin tidak perlu perhatian medis. Mungkin gejala tersebut timbul karena proses penyesuaian tubuh terhadap obat, tetapi tetap konsultasikan keluhan yang Anda rasakan kepada dokter.
Informasi untuk Pasien :
- Amlodipin hanya satu bagian dari beberapa treatmen hipertensi yang secara menyeluruh meliputi : olah raga, diet, pola hidup sehat, kontrol berat badan dan treatment medis lain.
- Amlodipin tidak direkomendasikan untuk wanita hamil, jika pasien sedang hamil atau merencanakan untuk hamil sebaiknya diinformasikan kepada dokter pemeriksa. Amlodipin juga diekskresikan melalui ASI, untuk ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini sepanjang manfaatnya tidak lebih besar daripada resikonya.
- Konsumsi alkohol dapat menaikkan resiko terjadinya efek samping terhadap penggunaan amlodipin.
- Amlodipin dapat diminum dengan makanan maupun tanpa makanan, sesudah makan maupun sebelum makan.
- Jika ada dosis yang terlewati (lupa minum obat) lebih dari 12 jam, minumlah pada jadwal minum obat berikutnya.
Penyimpanan
Disimpan pada suhu/temperatur ruangan biasa.
Sumber :
ISO volume 48 hal 304 – 310
MIMS edisi 8 hal 44
Drug.com